LINGKAR NEWS – Tokoh Front Pembela Islam (FPI) dan Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menyatakan tidak mendukung deklarasi Capres NasDem.
“Kami tidak mendukung deklarasi NasDem, takut memecah belah ummat,” kata Novel Bamukmin yang juga Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), lewat keterangan tertulisnya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Novel menyebutkan, dirinya pernah melaporkan kader NasDem yaitu Viktor Laiskodat (kini Gubernur NTT) dengan dugaan penistaan terhadap agama Islam.
“Kami dari Spirit 212 sampai 2 kali mendemo Mabes Polri dan DPP Partai NasDem terkait masalah ini,” ujarnya.
Baca Juga:
Bukan Konfrontasi, Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump
Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
Novel juga curiga NasDem diduga menjalin kerjasama dengan Partai Komunis Cina, termasuk televisinya karena selalu memframing berita berita FPI dengan hal anarkis berulang-ulang.
Yang bikin kesal, menurut Novel adalah pemenjaraan 7 orang para petinggi FPI termasuk Habib Rizieq Syihab dalam perkara Perayaan Maulid dan kasus RS UMI.
“Saya menduga Jaksa Agung yang kader NasDem yaitu Muhamad Prasetyo ikut terlibat dalam peristiwa pemenjaraan ulama,” katanya.
“Termasuk Habib Bahar Smith yang sudah beberapa kali tersangkut kriminalisasi”.
Baca Juga:
Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas
Megawati Soekarnoputri Bersedia Bertemu dengan Prabowo Subianto, PDI Perjuangan Ungkap Alasannya
“Juga para ulama yg saat ini bersidang seperti KH Farid Okbah, Zein Annajah dan Hanung Alhamad dan habaib yang lainnya,” ujarnya.
Dirinya meminta klarifikasi Surya Paloh terkait hal yang disampaikannya itu, terlebih kini NasDem tiba-tiba mendeklarasikan Anis Baswedan.
“Sehingga patut diduga ada agenda untuk mengadu domba dan memecah belah ummat Islam,” katanya.***