LINGKAR NEWS – Tokoh Front Pembela Islam (FPI) dan Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menyatakan tidak mendukung deklarasi Capres NasDem.
“Kami tidak mendukung deklarasi NasDem, takut memecah belah ummat,” kata Novel Bamukmin yang juga Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), lewat keterangan tertulisnya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Novel menyebutkan, dirinya pernah melaporkan kader NasDem yaitu Viktor Laiskodat (kini Gubernur NTT) dengan dugaan penistaan terhadap agama Islam.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Tegaskan Indonesia Bukan Sebagai Kelinci Percobaan Vaksin TBC
Lonjakan CSA Index Jadi Penanda Kuat Keyakinan Investor atas Fondasi Ekonomi RI

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami dari Spirit 212 sampai 2 kali mendemo Mabes Polri dan DPP Partai NasDem terkait masalah ini,” ujarnya.
Novel juga curiga NasDem diduga menjalin kerjasama dengan Partai Komunis Cina, termasuk televisinya karena selalu memframing berita berita FPI dengan hal anarkis berulang-ulang.
Yang bikin kesal, menurut Novel adalah pemenjaraan 7 orang para petinggi FPI termasuk Habib Rizieq Syihab dalam perkara Perayaan Maulid dan kasus RS UMI.
Baca Juga:
Presenter Kompas TV Gita Maharkesri Menangis, Tanda-tanda Media Konvensional Diambang Bahaya Ɓesar
Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal, Danantara Hadir di Waktu yang s Tepat
“Saya menduga Jaksa Agung yang kader NasDem yaitu Muhamad Prasetyo ikut terlibat dalam peristiwa pemenjaraan ulama,” katanya.
“Termasuk Habib Bahar Smith yang sudah beberapa kali tersangkut kriminalisasi”.
“Juga para ulama yg saat ini bersidang seperti KH Farid Okbah, Zein Annajah dan Hanung Alhamad dan habaib yang lainnya,” ujarnya.
Dirinya meminta klarifikasi Surya Paloh terkait hal yang disampaikannya itu, terlebih kini NasDem tiba-tiba mendeklarasikan Anis Baswedan.
Baca Juga:
Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik, Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan oleh Press Release
Penguatan Investor Lokal dan Dana Syariah Jadi Sorotan Utama dalam Seminar Investasi Nasional 2025
Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Bangga Melihat Lahan Rawa Jadi Sawah Produktif di Sumsel
“Sehingga patut diduga ada agenda untuk mengadu domba dan memecah belah ummat Islam,” katanya.***