LINGKAR INDONESIA – Ruhut menjadi kribo? Lho bukankah Ruhut saat ini berambut tipis kok menjadi kribo?
Ya, tapi ini bukan persoalan fisik apalagi urusan rambut melainkan sifat dan sikap.
Maksudnya adalah bahwa Ruhut Sitompul sedang mengikuti dan mendukung pandangan Zein Assegaf alias Habib Kribo.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Tegaskan Indonesia Bukan Sebagai Kelinci Percobaan Vaksin TBC
Lonjakan CSA Index Jadi Penanda Kuat Keyakinan Investor atas Fondasi Ekonomi RI

SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena dengan menyamakan diri inilah maka Ruhut menjadi Kribo.
Ucapan tidak bermutu dan ketakutan sendiri Zein Assegaf alias Zein Kribo berkaitan dengan kekhawatiran bahwa Anies Baswedan akan menjadi Presiden pada Pilpres 2024.
“Negara akan hancur”, kata Kribo he hee hancur apanya. Halusinasinya terus muncul “gerakan radikal akan tumbuh subur jika Anies jadi Presiden” Kribo menggigil ketakutan hebat.
Baca Juga:
Presenter Kompas TV Gita Maharkesri Menangis, Tanda-tanda Media Konvensional Diambang Bahaya Ɓesar
Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal, Danantara Hadir di Waktu yang s Tepat
Kribo berteori dan mulai menghasut eh memotivasi “Besok kalau anda mau pilih Presiden, pilih yang didukung Jokowi. Istilah kalau jaman Nabi, Kira-kira yang awam ini kita ikut orang yang bener.”
“Siapa sekarang kita punya orang bener. Siapa kita punya Presiden terbaik? Adalah Jokowi”. Ga jelas maksudnya apakah Jokowi disamakan dengan Nabi ?
Pikiran kriting eh kribo seperti itu yang diamini dan dipuji Ruhut.
“Aku kasih nilai 100 waspada, waspada waspadalah NKRI harga mati. Pancasila Ideologi Negara Indonesia tercinta yang harus terusss kita lestarikan. Syukron Habieb Kribo. Merdeka”, kata Ruhut Sitompul.
Baca Juga:
Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik, Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan oleh Press Release
Penguatan Investor Lokal dan Dana Syariah Jadi Sorotan Utama dalam Seminar Investasi Nasional 2025
Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Bangga Melihat Lahan Rawa Jadi Sawah Produktif di Sumsel
Belum juga masuk tahapan Pilpres namun Ruhut dan Kribo sudah gemetaran.
Mungkin sejawat lainnya seperti Denny Siregar dan Abu Janda juga mengalami penyakit yang sama.
All out berusaha untuk menghancurkan Anies Baswedan yang dianggap lawan. Rupanya kubu mereka tidak siap untuk berkompetisi secara sehat.
Maklum bisanya hanya pintar sembunyi di ketiak kekuasaan. Kolam cebong bergolak hebat. Jokowi melemah cengkeramannya.
Partai koalisi tidak lagi solid karena masing-masing mencari posisi untuk 2024. Oposisi justru semakin kuat.
Buzzer belingsatan dan berkomentar ngawur. Maklum panik. Ya contohnya Habib Kribo dan Ruhut itu.
Jika Anies atau lainnya dari kubu non-Jokowi menjadi Presiden, maka terbayang wajah-wajah kecut para buzzer sedang menggali kuburannya sendiri. Kasihan.
Habib Kribo ini adalah wajah kribo pemikiran keagamaan. Konon Syi’ah? Aneh keturunan Arab justru membenci Arab. Sangat dangkal pemahaman keagamaannya.
Masa si Kribo pernah menyamakan Asmaul Husna dengan Trinitas dan mendalilkan pelacur lebih ibadah di depan Tuhan karena melacur itu mencari makan.
Kribo dan teman temannya gemar meneriakkan Kadrun kepada umat Islam. Persis seperti PKI dahulu menyerang umat dengan sebutan Kadal Gurun (Kadrun).
Para buzzer dan penista agama itu lupa bahwa perilaku memberi status dan melecehkan itu sama saja dengan deklarasi bahwa dirinya adalah Qirdun atau monyet.
Ingatlah ketika menyebut orang sebagai Kadrun anda adalah Qirdun.
Allah mengutuk Yahudi menjadi Qirdun alias monyet karena mereka melanggar Syari’at berebut ikan di hari Sabtu.
Nah, baiknya para buzzer itu sadar bahwa melecehkan dan mempermainkan agama dan umat beragama adalah melanggar syari’at.
Dan kutukan masyarakat atas perilaku seperti itu adalah Qirdun. Monyet.
“Kuunuu qirodatan khoosi-iin” Jadilah kalian kera-kera yang hina–QS Al Baqarah 65.
Opini: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.***