LINGKARIN.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan proses penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina tahun 2011-2014 masih berjalan sampai saat ini.

“Terkait dengan LNG, saya katakan ini masih dalam proses penyidikan,” kata Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa 2 Januari 2023.

Sebelumnya pada Juni 2022, KPK menginformasikan sedang menyidik kasus tersebut.

Apa Betul Resesi Ekonomi Global Bisa Jadi Alasan Kegentingan yang Memaksa demi Perppu Cipta Kerja

Rangkaian Acara Utama Hari Lahir Satu Abad NU, Presiden Jokowi Diundang untuk Hadir

Namun, sampai saat ini pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka belum diumumkan maupun dilakukan upaya paksa penahanan.

Dalam proses penyidikan suatu kasus, Firli mengatakan KPK mengumpulkan keterangan dan alat bukti untuk membuat terang suatu peristiwa pidana.

Hal tersebut juga dilakukan dalam penyidikan kasus LNG tersebut.

Saat Bentrokan Dekat Kota Jenin, Pasukan Bunuh Anggota Hamas dan Seorang Warga Palestina

Menkopolhukam Mahfud MD Ungkap Alasan Pemerintah Terbitkan Perppu Cipta Kerja

“Sekali lagi ingin saya pastikan bahwa penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik sesuai dengan tata cara yang diatur undang-undang, mencari mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti dan dengan bukti-bukti itu membuat terang suatu peristiwa pidana baru kami temukan tersangkanya,” ucap Firli.

Ia juga memastikan setiap perkembangan dari penanganan kasus itu akan diinformasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban KPK kepada publik.

“Ini masih proses, anda tunggu saja karena kami tidak pernah menyembunyikan suatu hal yang harus kami sampaikan kepada rekan-rekan semua,” ujar dia.

Super Lengkap, Inilah Struktur Tetbaru Pengurus Harian DPP Partai Persatuan Pembangunan

‘Bogor Bersholawat’ Menutup Tahun 2022 dengan Pengajian dan Lomba Hadroh di GOR Padjajaran

Dalam penyidikan kasus itu, KPK juga telah memeriksa sejumlah saksi di antaranya mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Dwi Soetjipto, mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji, Dewan Komisaris PT Pertamina 2010-2013 Evita Herawati Legowo, dan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Anny Ratnawati.

KPK mengonfirmasi para saksi tersebut perihal proses transaksi jual beli dalam pengadaan LNG di PT Pertamina.

KPK juga telah mengamankan barang bukti berupa beberapa dokumen yang terkait dengan kasus tersebut dari penggeledahan di beberapa lokasi.

Jelang Tahun Baru 2023, Taman Mini Indonesia Indah Mulai Ramai Pengunjung Sejak Pagi

Tim Media Online Lingkarin.com Mengucapkan Selamat Tahun Baru 2023

Sebelumnya, Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengatakan KPK masih memerlukan waktu untuk memastikan kerugian keuangan negara kasus itu.

“Memang kami katakan bukan kendala memang masih perlu waktu untuk firm melakukan kerugian negara,” kata Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (1/12).

Selain itu, kata dia, KPK juga dalam waktu dekat akan membahas terkait upaya paksa penahanan terhadap para tersangka kasus tersebut.

Perlawanan Politik Makin Seru, Lolosnya Partai Ummat Jadi Simbol Kemenangan Moral dan Politis

Ujian Obyektifitas dan Transparansi bagi TPF BPKN dalam Kasus Gangguan Ginjal Akut

“Kami akan bertemu mungkin dalam waktu yang dekat untuk mengukur-ukur kira-kira cukup tidak ketika ini akan kami lakukan upaya paksa. Kalau itu jadi, ya kami akan segera melakukan upaya paksa,” kata Karyoto.***

Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.