LINGKARIN.COM – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga moderasi beragama menyambut perayaan Natal 2022.
“Kami ingin mengajak untuk terus menjaga moderasi beragama agar situasi kondusif dan negara yang aman.”
“Agama harus menjadi titik temu, rahmat dan kasih sayang,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 23 Desember 2022.
Terbitkan Larangan Perempuan Berkuliah, Arab Saudi dan Qatar Desak Taliban agar Batalkan
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono Harapkan Kasal Baru Segera Ditetapkan Presiden
Dia menjelaskan moderasi adalah sebuah sikap yang adil, tidak fanatik dan upaya untuk tidak mudah menghakimi orang lain, sehingga mampu saling menghormati dan menghargai.
“Kita harus memberi ruang untuk perbedaan pendapat. Islam mengajarkan tidak boleh ada kebencian yang kemudian menjadikan kita tidak adil, kita tidak boleh merasa benar sendiri dan tidak boleh memaksakan, harus saling menghormati dan saling menghargai,” katanya.
Kata dia, umat Nasrani akan memasuki perayaan Natal, dimana seluruh masyarakat di Indonesia adalah saudara, meski berbeda agama, sehingga harus saling mendukung.
Pemecatan RW 16 Pluit Penjaringan Sesuai Prosedur, Sama Sekali Tak Terkait Persoalan Pungli
Istighosah dan Do’a Bersama Digelar Polres Bogor Jelang Pengamanan Natal dan Tahun Baru
Menurut Gus Fahrur Indonesia merupakan contoh yang sangat baik bahkan untuk dunia, karena memang sejak dulu bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Indonesia sebenarnya merupakan contoh baik bagi moderasi beragama karena kita memberikan ruang yang berbeda untuk ekspresi beragama,” jelasnya.
Gus Fahrur menyatakan Presiden Jokowi sangat menginginkan semua tokoh agama terus menyebarkan toleransi, karena sejatinya justru agama terus mengajarkan adanya persatuan.
Partai Ummat Lakukan Verifikasi Ulang, Hasil Mediasi dengan KPU yang Difasilitasi Bawaslu
Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Korlantas Siapkan Rest Area Sementara
“Semua harus bangga menjadi bangsa Indonesia yang rukun dan toleran,” harapnya.***