Terlalu Berlebihan, Gerbang ‘Cap Go Meh’ Batas Kota Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang

- Pewarta

Kamis, 15 Desember 2022 - 00:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINGKARIN.COM – Ini bukan berbicara diskriminasi etnik atau ras akan tetapi curahan sentuhan rasa kebangsaan.

Soal heterogenitas adalah wajar dan tentu difahami dalam wadah NKRI.

Sayangnya kepekaan pihak lain ternyata minim, bahkan memancing kejengkelan.

Berakhir Secara Kekeluargaan, Aksi Percobaan Pencurian Kotak Amal di Mushala Cileungsi

Relokasi SDN Pondok Cina 01, Wali Kota Depok M Idris Abdul Somad Dilaporkan ke Polda Metro

Toleransi ditempatkan salah kaprah. Demi satu etnik atau ras maka perasaan etnik dan ras lain diabaikan.

Kasus peresmian gerbang “Cap Go Meh” sebagai batas kota antara Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawangi di Kalimantan Barat dinilai berlebihan dan diluar kontek toleransi.

Bahkan dengan bahasa kini dapat disebut sebagai penerapan “politik identitas”

Bom Polsek Astanaanyar Akibat Propaganda yang Salah Tafsir dan Salah Paham Agama

Menembus Tembok Islamophobia, Inspirasi Kemenangan Islam di Qatar bagi Indonesia

Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie adalah pejabat yang meresmikan gerbang itu.

Gerbang dengan ornamen naga merah baja itu dibangun atas kontribusi CEO Kapal Api Global Soedomo Mergonito.

Putra dari Go Soe Loet ini adalah pengusaha sukses perusahaan kopi kemasan.

Jokowi dan Gibran Kedatangan Putra Presiden MBZ, Khalid bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan

Pernikahan Kaesang – Erina, Inilah Pesan Ibunda Erina Sebelum Dipersunting Anak Presiden

Tentu peresmian ditandai dengan tari barongsay dan rangkaian petasan di samping tarian lain.

Walikota Tjhai Chui Mie sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya.

Walikota ini bulan September lalu juga menuai kritik atas pidato berbahasa China dalam pertemuan dengan pejabat daerah.

Pelaku Bom Bali Umar Patek Dibebaskan, Begini Respons Wakil PM Australia Richard Marles

Aksi Bom Bunuh Diri atau Harakah Intihariyah Bukan Merupakan Bagian dari Amalan Jihad

Netizen mengkritisi video viral itu dengan menyatakan ini di Indonesia atau China. Thjai Chui Mie menggunakan baju dinas Walikota saat itu.

Netizen mengaitkan dengan seorang pejabat yang dulu sedikit mengutip bahasa Sunda saja sudah dimasalahkan tajam oleh kader PDIP.

Baru saja Jokowi ribut mengenai kekalahan Indonesia di Sidang WTO soal ekspor nikel dalam kaitan pengolahan barang setengah jadi oleh perusahaan-perusahaan China di Sulawesi.

Pernikahan Kaesang – Erina, Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan Sampaikan Khotbah

Bom Polsek Astanaanyar, Kapolri Listyo Sigit Prabowo Minta Jajaran Usut Tuntas Bom Bunuh Diri

Masyarakat Indonesia pun sedang resah dengan membanjirnya TKA asal China. Belum lagi masalah penguasaan berbagai sektor ekonomi negara.

Persahabatan erat Indonesia dengan RRC bahkan PKC bukan hal yang sederhana akan dampak politik lokal, regional dan global yang dirasakan.

Kiranya peresmian Gerbang “Cap Go Meh” bukan gambaran resminya pintu gerbang selamat datang China ke Indonesia. Karpet merah penguasaan yang dimulai dari Kalimantan Barat.

Lalu, tidak khawatirkah karpet merah untuk asing yang juga digelar di Kalimantan Timur dalam pembangunan IKN baru ?

Moga rezim Jokowi bukan rezim China. Sebab bila iya, Indonesia dalam keadaan bahaya.

Oleh: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.***

Berita Terkait

Bahlil Lahadalia Tanggapi Kader Partai Golkar Airin Rachmi Diany Dapat Dukungan PDIP di Pilkada Banten
Terkait Pilkada 2024 Prabowo Subianto Pastikan Tak Ada Intervensi Sedikitpun dari Presiden Jokowi
Masyarakat Dihimbau agar Tak Lengah Awasi Kelanjutan dari Polemik RUU Pilkada yang Batal Disahkan DPR
Aksi Kejahatan Lewat Revisi UU Pilkada Dibatalkan Namun Niat Jahat DPR Tak akan Pernah Dilupakan Rakyat
Kemarahan Rakyat Muncul di Berbagai Daerah, Akibat Konstitusi Diakal-akalin Demi Kepentingan Politik Tertentu
Alasan Dukung Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok Jadi Calon Gubernur Jakarta, Begini Alasan Ganjar Pranowo
Ingin Selamatkan Lampung Tengah dari Kezaliman, Mardiana Siap Berkontestasi Lawan Suami di Pilkada 2024
Komunikasi dan Konsultasi Secara Intensif, Dilakukan oleh Prabowo Subianto dengan Partai Keadilan Sejahtera
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 09:43 WIB

Bahlil Lahadalia Tanggapi Kader Partai Golkar Airin Rachmi Diany Dapat Dukungan PDIP di Pilkada Banten

Senin, 26 Agustus 2024 - 14:06 WIB

Terkait Pilkada 2024 Prabowo Subianto Pastikan Tak Ada Intervensi Sedikitpun dari Presiden Jokowi

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 15:12 WIB

Masyarakat Dihimbau agar Tak Lengah Awasi Kelanjutan dari Polemik RUU Pilkada yang Batal Disahkan DPR

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 14:51 WIB

Aksi Kejahatan Lewat Revisi UU Pilkada Dibatalkan Namun Niat Jahat DPR Tak akan Pernah Dilupakan Rakyat

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 13:18 WIB

Kemarahan Rakyat Muncul di Berbagai Daerah, Akibat Konstitusi Diakal-akalin Demi Kepentingan Politik Tertentu

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 11:50 WIB

Alasan Dukung Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok Jadi Calon Gubernur Jakarta, Begini Alasan Ganjar Pranowo

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 11:07 WIB

Ingin Selamatkan Lampung Tengah dari Kezaliman, Mardiana Siap Berkontestasi Lawan Suami di Pilkada 2024

Jumat, 9 Agustus 2024 - 19:59 WIB

Komunikasi dan Konsultasi Secara Intensif, Dilakukan oleh Prabowo Subianto dengan Partai Keadilan Sejahtera

Berita Terbaru