Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak

- Pewarta

Kamis, 6 Juli 2023 - 14:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Seorang akademisi Israel-Rusia yang hilang di Irak beberapa bulan lalu, diketahui masih hidup dan ditahan di Irak oleh kelompok Syiah Kataib Hezbollah, kata kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Rabu (5/7).

Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu menyebutkan akademisi itu bernama Elizabeth Tsurkov. Pernyataan itu menyebutkan bahwa Tsurkov pergi ke Irak untuk penelitian atas nama Universitas Princeton di Amerika Serikat. Tidak ada rincian langsung tentang kondisinya.

Tsurkov memasuki Irak dengan paspor Rusia, kata pernyataan itu.

Warga negara Israel dilarang bepergian ke Irak, yang merupakan musuh negara tersebut. Kataib Hezbollah adalah salah satu kelompok milisi paling kuat di Irak, yang didukung oleh Iran.

“Elizabeth Tsurkov masih hidup dan kami melihat Irak bertanggung jawab atas nasib dan kesehatannya,” kata pernyataan itu, sambil menambahkan bahwa situasi itu sedang ditangani oleh badan-badan terkait di Israel. Tidak ada komentar langsung dari pejabat Rusia atau Irak terkait hal itu.

Ibu Tsurkov, Irena, mengatakan ia kehilangan kontak dengan anaknya dua bulan lalu. “Sejauh yang saya ketahui hingga kini, ia berada di Turki mengerjakan penelitiannya untuk Universitas Princeton. Saya bahkan tidak tahu dia berada di Irak,” katanya kepada N12 News.

Menurut halaman LinkedIn-nya, penelitian Tsurkov mencakup pelanggaran hak, politik, dan pergolakan di Suriah, Irak, Israel, dan wilayah Palestina. Akun Elizabeth Tsurkov diikuti oleh 80.000 pengguna Twitter dan diketahui terakhir kali ia mencuit pada bulan Maret lalu. [ps/ka]
[ad_2]

Berita Terkait

Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja
Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu
Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka
Prancis Didesak untuk Mengatasi Rasisme dalam Tubuh Kepolisian
Pemerintah Kanada akan Setop Iklan di Facebook dan Instagram
PBB: Afrika Barat Alami Krisis Kelaparan Terburuk dalam Satu Dekade
IAEA Beri Lampu Hijau Pembuangan Limbah PLTN Fukushima, China dan Korsel Khawatir
Daur Ulang Jaket Pelampung untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Krisis Pengungsi
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 9 Juli 2024 - 14:28 WIB

Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja

Kamis, 6 Juli 2023 - 18:48 WIB

Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu

Kamis, 6 Juli 2023 - 15:51 WIB

Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka

Kamis, 6 Juli 2023 - 14:46 WIB

Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak

Kamis, 6 Juli 2023 - 12:05 WIB

Prancis Didesak untuk Mengatasi Rasisme dalam Tubuh Kepolisian

Kamis, 6 Juli 2023 - 06:29 WIB

Pemerintah Kanada akan Setop Iklan di Facebook dan Instagram

Kamis, 6 Juli 2023 - 06:25 WIB

PBB: Afrika Barat Alami Krisis Kelaparan Terburuk dalam Satu Dekade

Kamis, 6 Juli 2023 - 04:06 WIB

IAEA Beri Lampu Hijau Pembuangan Limbah PLTN Fukushima, China dan Korsel Khawatir

Berita Terbaru