Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka

- Pewarta

Kamis, 6 Juli 2023 - 15:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Reuters pada pekan ini mengatakan akan mengajukan banding atas langkah Turki memblokir akses ke lebih dari 90 tautan web dan unggahan di media sosial yang menggunakan laporan yang dibuat oleh kantor berita itu.

Larangan itu terkait dengan sebuah artikel yang mengatakan, bahwa otoritas anti-korupsi Swedia dan Amerika Serikat sedang meninjau pengaduan yang menyebut nama putra presiden Turki, Bilal Erdogan.

Artikel Reuters itu diterjemahkan ke dalam bahasa Turki oleh beberapa media, termasuk LINGKARIN.COM Bahasa Turki.

Pengadilan Istanbul pada 26 Juni lalu mengeluarkan perintah yang memblokir akses terhadap 93 alamat web yang menggunakan artikel berita Reuters, terjemahan bahasa Turki atau informasi dari kantor berita tersebut.

“Ini adalah pertama kalinya akses ke artikel berita Reuters dilarang dalam 24 jam di Turki,” kata Yaman Akdeniz, seorang profesor di bidang hukum siber di Universitas Bilgi Istanbul, kepada LINGKARIN.COM.

Reuters, pada hari Senin (3/7), mengatakan akan mengajukan banding atas putusan itu yang katanya “bertentangan dengan perlindungan hukum Turki untuk kebebasan pers dan berekspresi.”

Dalam laporannya, Reuters mengutip seorang pengacara Bilal Erdogan yang menyangkal keterlibatan kliennya dan menggambarkan tuduhan itu sebagai sebuah “kebohongan.”

Reuters juga mencatat bahwa pihaknya tidak dapat “memastikan secara independen, apakah Erdogan dan putranya Bilal mengetahui atau terlibat” dalam kasus yang dituduhkan itu.

Juru bicara Reuters mengatakan kepada LINGKARIN.COM bahwa kantor berita tersebut tetap berpegangan pada berita yang mereka buat. 

“Artikel kami ditulis dengan menjunjung prinsip Kepercayaan Thomson Reuters dan komitmen kami pada publikasi dari laporan yang adil dan akurat untuk kepentingan masyarakat global,” ujar sang juru bicara. [ps/rs]
[ad_2]

Berita Terkait

Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja
Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu
Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak
Prancis Didesak untuk Mengatasi Rasisme dalam Tubuh Kepolisian
Pemerintah Kanada akan Setop Iklan di Facebook dan Instagram
PBB: Afrika Barat Alami Krisis Kelaparan Terburuk dalam Satu Dekade
IAEA Beri Lampu Hijau Pembuangan Limbah PLTN Fukushima, China dan Korsel Khawatir
Daur Ulang Jaket Pelampung untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Krisis Pengungsi
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 9 Juli 2024 - 14:28 WIB

Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja

Kamis, 6 Juli 2023 - 18:48 WIB

Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu

Kamis, 6 Juli 2023 - 15:51 WIB

Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka

Kamis, 6 Juli 2023 - 14:46 WIB

Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak

Kamis, 6 Juli 2023 - 12:05 WIB

Prancis Didesak untuk Mengatasi Rasisme dalam Tubuh Kepolisian

Kamis, 6 Juli 2023 - 06:29 WIB

Pemerintah Kanada akan Setop Iklan di Facebook dan Instagram

Kamis, 6 Juli 2023 - 06:25 WIB

PBB: Afrika Barat Alami Krisis Kelaparan Terburuk dalam Satu Dekade

Kamis, 6 Juli 2023 - 04:06 WIB

IAEA Beri Lampu Hijau Pembuangan Limbah PLTN Fukushima, China dan Korsel Khawatir

Berita Terbaru