AS akan Undang Perwakilan 'Non-Politik' Myanmar ke KTT ASEAN

- Pewarta

Kamis, 3 Maret 2022 - 12:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/3), mengatakan pihaknya akan mengikuti langkah yang diambil oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan mengundang perwakilan non-politik Myanmar, yang saat ini dikuasai oleh pihak militer, ke pertemuan puncak dengan aliansi 10 negara tersebut di Washington DC pada bulan ini.

Presiden Joe Biden berencana menjadi tuan rumah KTT khusus Amerika Serikat dan para pemimpin ASEAN pada 28 dan 29 Maret mendatang.

“Amerika Serikat mendukung keputusan ASEAN untuk mengundang perwakilan non-politik dari Burma pada acara tingkat tinggi ASEAN,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dengan menggunakan nama lama untuk Myanmar.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami juga memutuskan untuk mengundang perwakilan non-politik dari Burma ke KTT (mendatang). Rezim itu gagal membuat kemajuan yang berarti dalam Konsensus Lima Poin ASEAN dan harus dimintai pertanggungjawaban,” kata pejabat tersebut.

Pejabat itu tidak menjawab ketika ditanya siapa perwakilan yang diundang nantinya.

Akhir tahun lalu, ASEAN melarang pihak junta yang berkuasa di Myanmar untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan penting karena dinilai gagal menghormati rencana yang disepakati dengan blok tersebut guna mengakhiri konflik di negara yang telah menewaskan ratusan warga sipil, memaksa lebih dari 300.000 orang mengungsi, dan memicu eksodus perusahaan-perusahaan asing.

Sejak itu ASEAN mengundang perwakilan non-politik Myanmar ke beberapa pertemuan, namun junta menolak langkah tersebut dengan alasan bahwa mereka adalah pemimpin sah Myanmar.

ASEAN belum secara resmi mengakui pemerintahan militer, yang antara lain menjadi sasaran beberapa sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa.

KTT Gedung Putih adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan keterlibatan dengan wilayah yang dianggap penting oleh Washington dalam upayanya untuk melawan kekuatan China yang terus berkembang.

Pemerintahan Biden menyatakan Indo-Pasifik dan persaingan dengan China sebagai fokus utama kebijakan luar negeri, yang ingin dipertahankan meskipun saat ini Rusia tengah menginvasi Ukraina. [mg/rs]
[ad_2]

Berita Terkait

Melalui Penyelesaian Sengketa WTO, Tiongkok Ajukan Gugatan Terhadap Amerika Serikat Masalah Tarif
Bukan Konfrontasi, Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump
Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS, Penguman Resmi Aplikasi Asal Tiongkok Tiktok
Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas
Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Tiongkok pada 2024 dan 2025 Meningkat, Kata Goldman Sachs
Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja
Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu
Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka

Berita Terkait

Jumat, 11 April 2025 - 07:26 WIB

Melalui Penyelesaian Sengketa WTO, Tiongkok Ajukan Gugatan Terhadap Amerika Serikat Masalah Tarif

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:12 WIB

Bukan Konfrontasi, Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump

Senin, 20 Januari 2025 - 11:17 WIB

Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS, Penguman Resmi Aplikasi Asal Tiongkok Tiktok

Senin, 20 Januari 2025 - 10:23 WIB

Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Tiongkok pada 2024 dan 2025 Meningkat, Kata Goldman Sachs

Berita Terbaru