LINGKARIN.COM – Banjir setinggi betis orang dewasa melanda Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat akibat tingginya curah hujan yang terjadi pada Senin 2 Januari 2022.
“Hujan lebat terjadi sejak siang menjelang sore, namun sumur resapan tidak mampu menampung air hujan,” kata Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan, yang dihubungi di Mataram, Senin malam.
Ia mengatakan kondisi air yang mencapai betis orang dewasa mengganggu kenyamanan wisatawan yang melintas di ruas jalan.
Malam Pergantian Tahun Baru 2023, Sejumlah Titik Wilayah Pantura di Jawa Tengah Dilanda Banjir
Kejati Jateng Beri Keterangan Resmi Soal Berita Penculikan dan Penganiayaan Pengusaha AH
Terlebih para wisatawan masih banyak yang belum meninggalkan Gili Trawangan setelah merayakan malam tahun baru.
“Kondisi seperti ini tentu mengganggu kenyamanan wisatawan. Bahkan mungkin ada hotel di kawasan central yang terdampak. Tapi air sudah mulai surut malam ini,” ujarnya.
Menurut Kusnawan, Gili Trawangan tidak memiliki drainase sebagai tempat penyaluran air hujan.
3 Rumah Warga Rusak Berat Akibat Diterjang Angin Kencang di Kabupaen Grobogan
Gempa M5,2 Guncang Wilayah Kabupaten Karangasem, BNPB Pantau Kondisi Terkini
Namun Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sudah membuat sumur resapan dari wilayah Utara hingga ke Selatan.
Namun sumur resapan tersebut belum mampu menampung air setiap kali hujan lebat turun.
Hal itu juga yang menyebabkan kawasan pusat Gili Trawangan sering terjadi banjir.
Berantas Tambang Ilegal di Madina, Hendrik Sitompul Dukung Polda Sumatera Utara
Peristiwa Awan Panas Guguran Gunung Semeru, Sebanyak 1.979 Jiwa Mengungsi ke Lokasi Aman
“Banjir seperti sudah menjadi jatah. Kalau hujan seharian penuh siap-siap dikirimkan perahu karet untuk sarana pengganti cidomo (kendaraan tradisional Lombok-red),” ucap Kusnawan.
Ia berharap kondisi banjir setiap kali hujan lebat di kawasan pusat Gili Trawangan mendapat perhatian dari berbagai pihak terbaik, terutama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Sebab, banjir sering terjadi ketika ramai kunjungan turis mancanegara.
Misalnya pada momen Tahun Baru 2023, diperkirakan jumlah wisatawan yang berada di kawasan wisata tiga gili (Gili Trawangan, Meno dan Air) mencapai lebih dari 4.000 orang, namun sebagian besar berada di Gili Trawangan.
Hakim PN Semarang Nyatakan Penetapan Tersangka Agus Hartono Tidak Sah
Aksi Massa di Depan PN Semarang Disebut Upaya Kacaukan Jalannya Praperadilan
Menurut Kusnawan, pada momen Tahun Baru 2023 tersebut, tingkat hunian hotel rata-rata mencapai 90 persen. Bahkan ada yang mencapai 100 persen. Kondisi tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hingga hari ini masih ada wisatawan yang tinggal di Gili Trawangan. Biasanya mereka pulang pada tanggal 2 atau 3 Januari. Kebetulan hari ini juga kapal cepat tidak beroperasi,” katanya.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Lingkarin.com, semoga bermanfaat.
Sebanyak 8.544 Jiwa dan 1.733 Unit Rumah Terdampak Banjir di Kota Palangkaraya
Polres Muaro Jambi, DPD PWRI Provinsi Jambi dan Tribrata TV Salurkan Bantuan Sembako