China Desak AS "Setop Unjuk Kekuatan" di Laut Cina Selatan

- Pewarta

Senin, 18 November 2019 - 12:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


China, Senin (18/11), mendesak militer Amerika agar berhenti unjuk kekuatan di Laut Cina Selatan yang disengketakan. Kawasan itu menjadi sumber perselisihan berkelanjutan dalam hubungan AS-China, yang oleh kedua pihak dikatakan, secara umum membaik.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Kolonel Wu Qian, mengatakan kepada wartawan di Bangkok bahwa Laut Cina Selatan termasuk dalam banyak isu yang dibahas dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe.

Sebelumnya pada Senin (18/11), kedua pejabat itu melakukan pertemuan selama setengah jam di sela-sela konferensi Menteri-menteri Pertahanan Asia. Ini adalah pertemuan tatap muka pertama Esper dengan Menhan China.

Laut Cina Selatan selama bertahun-tahun menjadi titik pertikaian utama antara Beijing dan Washington. China mengklaim laut tersebut sebagai wilayah kedaulatannya, tetapi klaim itu tumpang tindih dengan negara-negara lain di Asia. Amerika tidak memiliki teritorial di sana tetapi kapal-kapal Angkatan Lautnya secara berkala mengarungi wilayah itu, termasuk wilayah yang dianggap China terlarang.

Wu, dalam jumpa pers mengatakan, pertemuan Esper dan Wei “sangat positif dan konstruktif” dan ”sepakat dalam banyak bidang.” Tetapi ia dengan tegas mengatakan bahwa Beijing kesal dengan kehadiran Angkatan Laut Amerika di Laut Cina Selatan. Wu mengatakan Wei menegaskan kembali komitmen China untuk menjaga “kedaulatan teritorial serta hak dan kepentingan maritim” di Laut Cina Selatan. [ka/ft]

 
[ad_2]

Berita Terkait

Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja
Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu
Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka
Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak
Prancis Didesak untuk Mengatasi Rasisme dalam Tubuh Kepolisian
Pemerintah Kanada akan Setop Iklan di Facebook dan Instagram
PBB: Afrika Barat Alami Krisis Kelaparan Terburuk dalam Satu Dekade
IAEA Beri Lampu Hijau Pembuangan Limbah PLTN Fukushima, China dan Korsel Khawatir
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 9 Juli 2024 - 14:28 WIB

Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja

Kamis, 6 Juli 2023 - 18:48 WIB

Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu

Kamis, 6 Juli 2023 - 15:51 WIB

Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka

Kamis, 6 Juli 2023 - 14:46 WIB

Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak

Kamis, 6 Juli 2023 - 12:05 WIB

Prancis Didesak untuk Mengatasi Rasisme dalam Tubuh Kepolisian

Kamis, 6 Juli 2023 - 06:29 WIB

Pemerintah Kanada akan Setop Iklan di Facebook dan Instagram

Kamis, 6 Juli 2023 - 06:25 WIB

PBB: Afrika Barat Alami Krisis Kelaparan Terburuk dalam Satu Dekade

Kamis, 6 Juli 2023 - 04:06 WIB

IAEA Beri Lampu Hijau Pembuangan Limbah PLTN Fukushima, China dan Korsel Khawatir

Berita Terbaru