Ekspor Pertanian Terus Menanjak, Target Nilai Ekspor Sebesar Rp681 Triliun Bisa Tercapai

- Pewarta

Selasa, 13 Desember 2022 - 12:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BISBUSOIR,COM – Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa ekspor komoditas pertanian tercatat terus menanjak selama tiga tahun terakhir dengan target nilai ekspor tahun ini mencapai Rp681 triliun diyakini bakal tercapai.

“Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sejak program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor) dicanangkan, nilai ekspor komoditas pertanian tiga tahun terakhir meningkat signifikan,” kata Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Gratieks dicanangkan Menteri Syahrul Yasin Limpo sejak menjabat sebagai Menteri Pertanian pada 2019.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan Impor Beras Lagi, Asosiasi Pangan Jatim Minta Pemerintah Evaluasi Kebijakan Impor Beras

Dengan Dukungan Komunitas internasional, Sampah Akhiri Oligarki Batubara

Pada 2019 tercatat ekspor komoditas pertanian mencapai Rp390 triliun, meningkat menjadi Rp451 triliun pada 2020, dan Rp625 triliun pada 2021.

Salah satu wilayah yang berpotensi menjadi eksportir komoditas pertanian adalah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Menurut Kepala Karantina Pertanian Sumbawa, IB Putu Raka Ariana, Pulau Sumbawa berpotensi ekspor porang, sisal, shorgum, dan sarang burung walet, di samping komoditas jagung dan madu yang sudah diekspor sekarang ini.

Para pembantu Presiden Jokowi Harus Ngeh, Bersih Itu Harus dari Uangnya, Baru Cara Mengelolanya

E-Money VS Uang Kertas, Mana Lebih Unggul?

Dari data sistem informasi IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) Karantina Sumbawa, diketahui lalu lintas antar area komoditas sisal (tanaman perdu yang seratnya bisa dijadikan tali) untuk ekspor melalui pelabuhan Tanjung Perak meningkat.

Ekspor sisal pada 2021 sebanyak 113 ton, pada 2021 sebanyak 577 ton. Dan tahun ini, data pada Oktober 2022 terdapat 155 ton ekspor sisal.

Peningkatan serupa juga terjadi pada ekspor komoditas sarang burung walet. Data lalu lintas sarang burung walet pada 2021 mencapai 6,5 ton. Tahun ini, hingga Oktober 2022 ekspor sudah menyentuh 7,7 ton.

Bukan Hanya BUMN, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Juga Bisa Belajar dari PLN

Menkeu Ibaratkan APBN Seperti Shock Arsober, Lindungi Rakyat dari Jalan Gronjal-gronjal

Menurut Bambang, potensi ekspor di Sumbawa ini harus dikelola dengan baik.

“Karena mitra dagang ada, perbankan siap sinergi, barang tersedia, kebijakan mendukung tinggal dieksekusi bersama untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor,” ujar Bambang.

Untuk menjaga potensi sumber daya alam Kabupaten Sumbawa, kata Bambang, dibutuhkan sinergisitas antara petugas Karantina Sumbawa Besar dengan segenap instansi terkait dan Pemerintah Daerah.

Harga Bahan Pokok Melambung, Operasi Pasar Bisa Jadi Solusi Ringankan Beban Masyarakat

Terlilit Utang Tinggi, Fraksi Nasdem DPR RI Tawarkan Tiga Opsi untuk menyelamatkan PT Garuda

Terutama mengawasi dan menjaga tempat pemasukan dari ancaman masuknya hama penyakit tumbuhan.

Saat ini di Pulau Sumbawa terdapat 42 pelabuhan. Namun, dari jumlah itu hanya 10 pelabuhan resmi yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.

Dari 10 pelabuhan resmi itu hanya delapan pelabuhan yang diamanahkan Permentan No. 16 Tahun 2022 yang dijaga oleh Badan Karantina Pertanian.

Hal ini berarti ada 34 pelabuhan rakyat yang berpotensi jadi tempat masuknya hama penyakit tumbuhan ataupun hewan.

“Ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dan kerja sama semua stakeholder untuk bersama-sama jajaran Karantina Pertanian menjaga Kabupaten Sumbawa,” kata Bambang.***

Berita Terkait

Keluar dari Bayang-Bayang Singapura, Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Importasi BBM
Lonjakan CSA Index Jadi Penanda Kuat Keyakinan Investor atas Fondasi Ekonomi RI
Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal, Danantara Hadir di Waktu yang s Tepat
Penguatan Investor Lokal dan Dana Syariah Jadi Sorotan Utama dalam Seminar Investasi Nasional 2025
Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Bangga Melihat Lahan Rawa Jadi Sawah Produktif di Sumsel
Menteri Bahlil Lahadalia Sebut Tak Ada Rencana Indonesia Melobi Amerika Serikat dengan Mineral Kritis
Pasar Tetap Rasional, Tapi Potensi Perbaikan IHSG Terbuka Jika Sentimen Positif Muncul
Prabowo Subianto Ungkap Alasan Ingin Kuota Impor Tak Diskriminatif, Hanya Untungkan Segelintir Orang

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 09:59 WIB

Keluar dari Bayang-Bayang Singapura, Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Importasi BBM

Rabu, 7 Mei 2025 - 20:30 WIB

Lonjakan CSA Index Jadi Penanda Kuat Keyakinan Investor atas Fondasi Ekonomi RI

Rabu, 30 April 2025 - 09:12 WIB

Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal, Danantara Hadir di Waktu yang s Tepat

Kamis, 24 April 2025 - 21:05 WIB

Penguatan Investor Lokal dan Dana Syariah Jadi Sorotan Utama dalam Seminar Investasi Nasional 2025

Kamis, 24 April 2025 - 15:57 WIB

Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Bangga Melihat Lahan Rawa Jadi Sawah Produktif di Sumsel

Berita Terbaru