India Tahan and Deportasi Ratusan Rohingya

- Pewarta

Senin, 8 Maret 2021 - 09:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Seorang pejabat mengatakan, Minggu (7/3), ratusan warga Rohingya yang melarikan diri dari persekusi di Myanmar, ditahan di sebuah pusat penahanan di wilayah Jammu dan Kashmir, di India. 

Inspektur Jenderal Polisi Jammu, Mukesh Singh, mengatakan sedikitnya 168 Muslim Rohingya dari negara mayoritas Buddha itu ditangkap oleh pihak berwenang di wilayah utara itu sejak Sabtu (6/3).

“Setelah memverifikasi kewarganegaraan para imigran gelap ini, rincian akan diserahkan kepada Kementerian Urusan Luar Negeri di Delhi untuk selanjutnya dideportasi ke Myanmar,” kata Singh kepada AFP. 

Menurutnya, sekitar 5.000 warga Rohingya diyakini tinggal di Jammu dan Kashmir.

Kebanyakan dari mereka tinggal permukiman kumuh di Jammu, yang mayoritas Hindu. 

“Lebih baik kami semua ditembak mati disini daripada dikirim ke Burma (Myanmar) di mana kami juga akan dihujani peluru,” kata Rafique kepada AFP lewat telepon, Minggu (7/3).

“Kami belum tidur sejak polisi menangkap kami dan memisahkan anak-anak kami dari keluarga mereka,” tambah Rafique, yang tinggal di permukiman kumuh Bathindi di Jammu.

PBB mengatakan ada 16 ribu orang yang terdaftar sebagai etnis Rohingya di India, tapi jumlah sebenarnya diperkirakan lebih banyak lagi karena banyak yang tak terdokumentasi. [vm/jm]
[ad_2]

Berita Terkait

Bukan Konfrontasi, Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump
Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS, Penguman Resmi Aplikasi Asal Tiongkok Tiktok
Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas
Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Tiongkok pada 2024 dan 2025 Meningkat, Kata Goldman Sachs
Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja
Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu
Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka
Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:12 WIB

Bukan Konfrontasi, Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump

Senin, 20 Januari 2025 - 11:17 WIB

Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS, Penguman Resmi Aplikasi Asal Tiongkok Tiktok

Senin, 20 Januari 2025 - 10:23 WIB

Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Tiongkok pada 2024 dan 2025 Meningkat, Kata Goldman Sachs

Selasa, 9 Juli 2024 - 14:28 WIB

Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja

Kamis, 6 Juli 2023 - 18:48 WIB

Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu

Kamis, 6 Juli 2023 - 15:51 WIB

Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka

Kamis, 6 Juli 2023 - 14:46 WIB

Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak

Berita Terbaru