LINGKARIN.COM – Beberapa waktu yang lalu media sosial dihebohkan oleh pernyataan Bupati Meranti H Muhammad Adil pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Optimalisasi Pendapatan Daerah di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Kamis 8 Desember 2022.
Bupati mengkritisi pemerintah pusat dalam pembagian dana bagi hasil (DBH) produksi minyak yang diberikan oleh Kemenkeu yang nilainya dianggap kecil.
Di video tersebut H. Muhammad Adil menjelaskan bahwa Meranti merupakan daerah termiskin di Indonesia dengan jumlah penduduk miskin mencapai 25,68 persen.
Musim Tanam hingga Maret 2023, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Jamin Stok Pupuk Tersedia
Menteri Basuki Hadimuljono Siap Beri Karpet Lebih Merah ke Investor Malaysia di IKN
Padahal wilayah ini merupakan penghasil minyak mentah, di video tersebut Bupati Meranti ini tampak sangat geram karena merasa wilayahnya diperlakukan tidak adil.
Khususnya dalam pembagian DBH pengeboran minyak hingga mempertanyakan isi Kementrian Keuangan itu iblis atau setan.
Nikmati Rejeki di Masa Pandemi, Pengamat: Anggaran Puluhan Triliun Kenapa Ruangguru Bisa PHK?
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida Hadiri KTT G20 Indonesia,Tiba di Bali Senin Dini Hari
Sungguh sangat disayangkan respon dari Kemenkeu tidak mencerminkan empati sebagai negarawan dan tidak menyentuh substansi.
Yang menjadi sumber keresahan Muhammad Adil yaitu Meranti adalah Daerah termiskin padahal penghasil minyak mentah.
Baca konten lebih lanjut di sini: Kemenkeu Dikritik Tak Punya Empati, Pembagian Dana Bagi Hasil Produksi Minyak Harus Adil
Artikel ini dikutip dari media online Apakabarnews.com, salah satu portal berita nasional terbaik di Indonesia. Terima kasih.
Wamendag Jerry Sambuaga Nyatakan Indonesia Siap Hadapi Resesi Ekonomi Dunia
Garuda Indonesia Resmi Operasikan Kembali Rute Narita Tokyo – Denpasar Pulang Pergi
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Lingkarin.com, semoga bermanfaat.***