Pengungsi Rohingya Minta Perlindungan dari UNHCR

- Pewarta

Sabtu, 13 Maret 2021 - 11:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Polisi di New Delhi menahan puluhan pengungsi Rohingya, ketika mereka datang ke kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) untuk mencari perlindungan dari apa yang mereka sebut sebagai pelecehan oleh polisi.

Lebih dari 200 pengungsi Rohingya di kota utara Jammu ditahan pekan lalu dan polisi mengenali para pengungsi itu sebagai “imigran ilegal”, menurut pernyataan yang dikeluarkan pihak berwenang. Polisi mengatakan, para pengungsi akan dipulangkan ke Myanmar, tempat mereka tinggal sebelumnya.

Setelah para pengungsi di Jammu diberi tahu bahwa lebih banyak orang Rohingya akan ditahan dari daerah itu dan mereka yang memegang KTP yang dikeluarkan UNHCR tidak akan ditolong, sebagian keluarga Rohingya yang takut ditangkap dan dideportasi, pergi ke kantor UNHCR di Delhi untuk mencari perlindungan.

“Kami telah menahan 88 orang Rohingya, termasuk beberapa wanita dan anak-anak,” kata seorang petugas polisi dari kantor polisi Vikaspuri di Delhi kepada LINGKARIN.COM.

“Polisi akan menindak para imigran ilegal dari Myanmar ini. Mereka tidak dapat menunjukkan paspor dan visa India mereka,” kata petugas yang menolak menyebutkan nama.

Pemerintah Myanmar mencabut hak kewarganegaraan Rohingya pada 1982.

Sejak itu, minoritas Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dan negara lain,termasuk India untuk menghindari diskriminasi, kekerasan dan kemiskinan. Tahun lalu diperkirakan 40 ribu pengungsi Rohingya tinggal di India dan tersebar di beberapa negara bagian. [ps/ft]
[ad_2]

Berita Terkait

Bukan Konfrontasi, Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump
Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS, Penguman Resmi Aplikasi Asal Tiongkok Tiktok
Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas
Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Tiongkok pada 2024 dan 2025 Meningkat, Kata Goldman Sachs
Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja
Hong Kong Kurangi Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu
Reuters akan Gugat Turki atas Larangan terhadap Artikel Mereka
Akademisi Israel-Rusia Ditahan oleh Milisi Syiah di Irak

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:12 WIB

Bukan Konfrontasi, Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump

Senin, 20 Januari 2025 - 11:17 WIB

Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS, Penguman Resmi Aplikasi Asal Tiongkok Tiktok

Senin, 20 Januari 2025 - 10:23 WIB

Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Tiongkok pada 2024 dan 2025 Meningkat, Kata Goldman Sachs

Selasa, 9 Juli 2024 - 14:28 WIB

Kerja Sama BNSP dan KBRI di Tokyo: Indonesia dan Jepang Optimalisasi Tenaga Kerja

Berita Terbaru