LINGKARIN.COM – Sebanyak 30 jiwa dari tujuh kepala keluarga (KK) yang bermukim di Jalan Sepakat Kompleks Flamboyan Bawah Kelurahan Langkai, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang terdampak abrasi Sungai Kahayan terpaksa harus diungsikan di posyandu yang tak jauh dari lokasi abrasi.
“Akibat abrasi yang terjadi di permukiman warga yang berada di bantaran Sungai Kahayan di wilayah Kecamatan Pahandut tersebut, tidak ada korban jiwa,” kata Lurah Langkai Sriwanti di Palangka Raya, Senin 2 Januari 2023.
Namun, kata dia, empat bangunan rumah warga yang terbuat dari konstruksi kayu tersebut, rusak parah akibat adanya abrasi.
Kejati Jateng Beri Keterangan Resmi Soal Berita Penculikan dan Penganiayaan Pengusaha AH
Provinsi yang Perlu Wapadai Potensi Bencana Hidrometeorologi: Aceh, Kepri, Sumut, dan Kalbar
Sri menuturkan, kejadian ini juga sudah ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya.
Bahkan tim yang berada di lokasi seperti TRC BPBD Palangka Raya, Koramil Pahandut, Camat Pahandut dan Lurah Langkai beserta jajaran sudah melakukan rapat yang dipimpin Kepala BPBD Kota, Emi Abriyani.
Dari hasil rapat tersebut, akhirnya sejak kejadian 1 Januari 2023 sekitar pukul 16.45 WIB BPBD setempat akan menyalurkan 50 nasi bungkus untuk warga yang menjadi korban dampak abrasi Sungai Kahayan selama tiga hari.
Provinsi yang Perlu Wapadai Potensi Bencana Hidrometeorologi: Aceh, Kepri, Sumut, dan Kalbar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil Konfirmasi 162 Korban Gempa Bumi Cianjur Meninggal Dunia
“Selain itu pula BPBD Kota Palangka Raya juga menyerahkan logistik untuk dapur umum bagi korban abrasi,” ucapnya.
Lurah Langkai juga mengimbau kepada seluruh warganya yang bermukim di bantaran Sungai Kahayan, agar mewaspadai terjadinya abrasi.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan abrasi juga bisa menimpa warga lainnya yang bermukim di bantaran Sungai Kahayan, kapan saja melihat kejadian yang ada menimpa empat unit rumah warga.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil Konfirmasi 162 Korban Gempa Bumi Cianjur Meninggal Dunia
Pengesahan RUU Papua Barat Daya Pastikan akan Dipercepat, Ini Alasan Pimpinan DPR RI
“Saya harap warga yang tinggal di bantaran sungai juga tetap waspada. Kita tidak tahu kapan saja hal tersebut bisa menimpa warga di daerah setempat,” ungkap Sriwanti.
Dari pantauan di lapangan, pemerintah kota setempat melalui instansi terkait juga memberikan pengobatan gratis untuk warga yang terdampak abrasi tersebut.
Pelayanan pengobatan gratis itu diberikan, tentunya agar para korban tidak terserang penyakit ketika berada di lokasi penampungan sementara yang diarahkan di posyandu tak jauh dari lokasi abrasi.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Lingkarin.com, semoga bermanfaat.