Penetapan Tersangka Ike Farida Terkesan Dipaksakan, Kamaruddin Simanjuntak Bawa ke Biro Wassidik

- Pewarta

Minggu, 26 Maret 2023 - 19:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINGKARIN.COM – Pemilik Unit Apartemen Casa Grande, Casablanca, Jakarta Selatan, Ike Farida melalui kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak dan Putri Mega Citakhayana, meminta perlindungan hukum ke Bareskrim Polri.

Ike Farida dijerat tuduhan melakukan sumpah palsu oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Melalui kuasa hukumnya, Ike Farida yang juga berprofesi sebagai advokat itu meminta penetapan status hukumnya dilakukan uji gelar perkara khusus di Biro Wassidik Bareskrim Polri.

Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan Tuntaskan Kasus Dugaan Perampasan Tanah oleh Pejabat BPN Jaktim

Bertemu Petinggi Nike di London, Mendag Zulkifli Hasan Dorong Hubungan Dagang dan Investasi dengan Inggris

Tujuannya, supaya kasusnya menjadi terang benderang.

“Bagaimana disebutkan bersumpah palsu sementara dia enggak pernah bersumpah,” ujar Kamaruddin Simanjuntak dan Putri Mega melansir kepada awak media, Minggu (26/3/2023).

Beli Tanah dari Pemilik Fiktif, Sertifikat Johny Tanoto Dinilai Cacat Hukum

4 Pelaku Dibekuk Polisi Karena Kirim Pekerja Migran Indonesia Secara Ilegal ke Saudi

“Makanya kita datang ke sini (Biro Wassidik) supaya (penetapan status tersangkanya) dilakukan gelar, diuji, gitu loh,” imbuhnya.

Kamaruddin menyebut tuduhan membuat surat palsu yang dilaporkan pihak pengembang terkesan janggal dan prosesnya terkesan dipaksakan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Pasalnya, kata Kamaruddin, Ike Farida adalah korban mafia di mana apartemen yang sudah dilunasinya sejak 12 tahun silam, tapi tak kunjung diberikan hak-haknya.

“Logikanya jangan diputar-putar. Dia sebagai pemilik apartemen yang sudah membayar lunas hingga hari ini tak diberikan sertifikatnya.”

Super Tegas, Kapolda Metro Fadil Imran Minta Sikat Habis Debt Collector Bergaya Preman

Polisi Tetapkan 7 Tersangka dalam Bentrokan Maut di Depok, Tewaskan Pria di Rafles Hills

“Sekarang malah jadi tersangka atas laporan pihak pengembang. Ini kan aneh,” ucap Kamaruddin.

Menambahkan Kamaruddin, Putri Mega merasa ada diskriminsi sikap dan perlakuan yang dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya dalam kasus tersebut.

“Kami membuat laporan polisi ada yang tahun 2012 kemudian ada yang tahun 2021 dan juga ada laporan polisi yang sudah dihentikan juga di 2021.”

Ancam Sopir Taksi Online dan Penumpangnya, Sopir Fortuner Arogan Juga Rusak Mobil Brio

Pengemudi Mobil BMW Lawan Arus, Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Jakarta Selatan

“Jadi semua, semua yang kami laporkan itu seolah-olah mandek. Dihentikan. Tapi dari laporan lawan ini aneh bin ajaib, cuma 1 bulan langsung penyidikan. Jadi agak aneh, gitu,” kata Putri heran.

“Sebenarnya mau bertanya juga nih kepada penyidik Polda Metro Jaya, ini ada apa gitu? Karena sangat sangat terlihat sekali di kasus ini, siapa yang jadi korban kok kami yang dijadikan tersangka,” sambungnya.

Sebagaimana diketahui, Ike Farida adalah pemilik Unit Apartemen Casa Grande, Casablanca, Jakarta Selatan.

Soal Pencabutan Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Tertabrak, Polda Metro Undang Keluarga

Polisi Pastikan Pelat Mobil Dinas Polri Penabrak Ojek Online di Jakarta Timur Palsu

Namun, meski apartemennya sudah dibayar lunas sejak 12 tahun silam, Ike Farida tak kunjung diberikan haknya sebagai pemilik unit apartemen.

Padahal, sebagai konsumen Ike Farida sudah membayar lunas sejak 12 tahun lalu seharga Rp 3 miliar lebih untuk unit apartemennya itu.

Sengketa bermula pada tahun 2012 silam. Saat itu Ike yang menikah dengan WNA membeli satu unit apartemen di Kuningan dengan harga kurang lebih Rp 3 miliar.

Ditemukan Pistol di TKP, Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas di Penjaringan Jakarta Utara

Inilah Pelanggaran Oknum Densus 88 Pelaku Pembunuhan Sopir Online yang Diungkap Polisi

Setelah unit dibayar lunas, pengembang menolak menyerahkan unit karena Ike kawin dengan WNA dan tidak punya perjanjian kawin.

Ike Farida kemudian melakukan judicial review ke MK dan meminta pasal soal perjanjian kawin dilakukan judicial review.

MK mengabulkan permohonan Ike dan menilai Pasal 29 ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bertentangan dengan UUD 1945.

Densus 88 Tanggapi Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Depok oleh Oknum Anggota

Ini yang dilakukan Bripka Madih Saat Bertemu dengan Penyidik Polda Metro untuk Dikonfrontasi

MK memutuskan frasa ‘pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan’ dalam Pasal 29 ayat (1) dan frasa ‘selama perkawinan berlangsung’ dalam Pasal 29 ayat (4) UU 1/1974 adalah bertentangan dengan UUD 1945 secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai termasuk pula selama dalam ikatan perkawinan.

Ike Farida kemudian membawa kasus ini ke pengadilan dan menang di tingkat peninjauan kembali (PK).

Majelis PK memutuskan pengembang telah melakukan wanprestasi dan menyatakan Ike adalah pembeli yang beriktikad baik dan patut dilindungi oleh hukum.

Polda Metro Akhirnya Cabut Ketetapan Status Tersangka Mahasiswa UI Korban Kecelakaan

Propam Polda Metro Nyatakan Bripka Madih Diduga Langgar Disiplin dan Kode Etik

MA juga menghukum penggugat untuk memproses PPJB dan AJB apartemen.

Merasa tak terima dengan PK tersebut, tahun 2021 yang lalu pengembang tersebut justru membuat laporan polisi.

Setelahnya polisi menetapkan Ike Farida sebagai tersangka dan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Laporan tersebut juga sudah teregister dengan nomor LP/B/4738/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, TANGGAL 24 SEPTEMBER 2021.

“Mereka juga membuat laporan polisi, dimana akibat laporan mereka klien saya dijadikan tersangka. Dituduh membuat sumpah palsu.”

“Atas laporan mereka, dokter Ike Farida ini sudah jadi tersangka membuat sumpah palsu,” kata kuasa hukum Ike Farida, Kamaruddin Simanjuntak.

“Karena ibu ini mendampingi suaminya ke Jepang, ketika dipanggil tidak ada di hadapan meja penyidik langsung dibikin DPO.”

“Seolah-olah ibu Ike Farida ini kriminal. Ini kan kejahatan, bagaimana dia kriminal orang dia saja dokter hukum,” imbuhnya.

Kamaruddin mengatakan, pelaporan tersebut dibuat karena pengembang ingin menguasai apartemen milik Ike Farida.

Selain itu, karena mereka sudah kalah di PK, mereka akhirnya menyiasati dengan membuat balik mempolisikan Ike Farida.

Kasus Ike Farida ditangani penyidik Unit 5 Subdit Jatanras, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Korban Mafia Pengembang

Kamaruddin mengatakan kliennya telah menjadi korban permainan mafia pengembang, yang dengan seenaknya merampas hak pemilik yang sudah membayar lunas dengan dalih tertentu.

“Klien saya, Ibu Ike Farida ini menjadi korban kejahatan daripada terduga mafia-mafia pengembang atau mafia tanah,” tegasnya.

Berdasarkan alasan hukum yang telah ditempuh oleh kliennya, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan tidak ada alasan apapun lagi bagi pengembang untuk memberikan hak kepemilikan unit apartemen tersebut kepada Ike Farida.

“Berdasarkan putusan PK, ibu (Ike Farida) ini berhak mendapatkannya, berdasarkan putusan PK.”

“Mereka terduga mafia ini disebut sebagai pihak pengecoh, kalau kita terjemahkan itu bisa diterjemahkan juga sebagai penipu,” ucap Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak.juga menyebut bahwa kliennya itu sebagai korban kejahatan pelanggaran HAM.

“Kementerian Hukum HAM mengatakan ibu ini korban pelanggaran HAM dan ibu ini berhak mendapatkan apa yang telah dibayar.”

“Kemudian juga diuji oleh Kementerian Agraria Kementerian atau ATR mengatakan bahwa Ibu ini berhak atas kepemilikan unit apartemen yang telah dilunasinya,” ujar Kamaruddin Simanjuntak.

Dalam konteks itu pula, Kamaruddin Simanjuntak menyatakan telah berkirim surat kepada Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Hengky Haryadi agar status tersangka dan DPO kliennya itu dicabut dengan alasan kliennya adalah sebagai korban.***

Berita Terkait

Seorang Pria Berikan Reaksi yang Mengejutkan Usai Diputuskan Hubungan Asmaranya oleh Sang Pacar
Di Tempat Pembuangan Sampah Kawasn Pancoran, Jaksel Ditemukan Sesosok Jasad Bayi Perempuan
RUA RUALB PROPAMI di Mercure Ancol: Perubahan AD PROPAMI Disahkan, Laporan Kinerja 2023 Diterima
Terbakar Api Cemburu, Seorang Sùami Tusuk Teman Laki-laki Istri Siri hingga Tewas di Rumah Kontrakan
Seorang Bocah Laki-laki Berusia 7 Tahun Meninggal Dunia, Terjatuh dari Lantai 8 Apartemen di Kota Tangerang
Kunjungan TOYO Work Group Jepang: Ketua BNSP Syamsi Hari Bahas Sertifikasi Kompetensi Pekerja Migran di Jakarta
Indo Build Tech 2024: Kodai Door Tampilkan Pintu Baja dengan Fitur Knock Down
Peluncuran Produk Baru Kodai Door di Indo Build Tech 2024: TOP Engineering Door
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 08:01 WIB

Seorang Pria Berikan Reaksi yang Mengejutkan Usai Diputuskan Hubungan Asmaranya oleh Sang Pacar

Selasa, 5 November 2024 - 11:17 WIB

Di Tempat Pembuangan Sampah Kawasn Pancoran, Jaksel Ditemukan Sesosok Jasad Bayi Perempuan

Jumat, 27 September 2024 - 13:50 WIB

RUA RUALB PROPAMI di Mercure Ancol: Perubahan AD PROPAMI Disahkan, Laporan Kinerja 2023 Diterima

Kamis, 19 September 2024 - 15:38 WIB

Terbakar Api Cemburu, Seorang Sùami Tusuk Teman Laki-laki Istri Siri hingga Tewas di Rumah Kontrakan

Kamis, 19 September 2024 - 15:03 WIB

Seorang Bocah Laki-laki Berusia 7 Tahun Meninggal Dunia, Terjatuh dari Lantai 8 Apartemen di Kota Tangerang

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 14:17 WIB

Kunjungan TOYO Work Group Jepang: Ketua BNSP Syamsi Hari Bahas Sertifikasi Kompetensi Pekerja Migran di Jakarta

Kamis, 13 Juni 2024 - 10:28 WIB

Indo Build Tech 2024: Kodai Door Tampilkan Pintu Baja dengan Fitur Knock Down

Kamis, 13 Juni 2024 - 10:27 WIB

Peluncuran Produk Baru Kodai Door di Indo Build Tech 2024: TOP Engineering Door

Berita Terbaru